Alhamdulillahirabbila’lamiin, sebentar lagi kita telah menjumpai taun baru hijriah, taun baru umat muslim, tepat pada tanggal 11 September 2018. Tahun Baru Hijriah pada  kalender umat Islam diawali  1 Muharram yang memiliki sejarah tersendiri bagi  kebangkitan umat Islam. Tahun Hijriah mulai ditetapkan pada masa Umar bin Al-Khattab r.a atau 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Satu riwayat menyebutkan bahwa khilafah Umar bin Khattab mengadakan musyawarah dengan para shahabat hingga mereka pun berijma’ untuk menjadikan momentum terjadi peristiwa hijrah Nabi SAW. Dilakukan Musyawarah karena khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahasa suratnya yang dikirim tanpa angka.

Sebelum ditetapkannya  Kalender Hijriah, Orang – orang Arab menamai tahun dengan menggunakan kejadian penting pada tahun itu. Seperti halnya ‘Tahun Gajah’ saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Disebut Tahun Gajah karena Ka’bah diserang oleh pasukan gajah sebagai kendaraannya. Akan berbahaya pada umat islam apabila suatu kejadian/peristiwa ditetapkan seperti itu. Umar dapat saja menamakan dengan ‘Tahun Umar’, hal ini juga dapat mengakibatkan pemujaan seseorang atau penonjolan. Begitulah umar tidak ingin mengharumkan namanya, beliau lebih menginginkan untuk kepentingan islam, karena pencetusan penanggalan Hijriah itu mengandung historis spriritual agar menjadi pelajaran umat islam yang hidup setelahnya .

Ada dua nama penting dalam sejarah kalender Hijriah yakni pertama adalah Umar bin Khathab sebagai pencetus ide penetapan kalender Islam dan Ali bin Abi Thalib sebagai penggagas awal perhitungan tahun.

Dr. Hasan Ibrahim Hasan dalam Zu’amaul Islam (1953) melukiskan:  “Pada suatu hari Khalifah Umar bin Khathab memanggil dewan permusyawaratan untuk membicarakan perihal sistim penanggalan. Ali bin Ali Thalib mengusulkan agar penanggalan Islam dimulai sejak peristiwa hijrah ke Madinah sebagai momentum saat ditinggalkannya bumi musyrik. Usul Ali kemudian diterima sidang. Khalifah Umar menerima keputusan sidang dan mendekritkan berlakunya Tahun Hijriyah. Peristiwa hijrah merupakan momentum zaman baru pengembangan Islam, melandasi kedaulatan Islam serta penampilan integritas sebagai agama sepanjang zaman”.

Nah, sebagai umat muslim yang taat, sudah sepatutnya kita dapat menjadikan momentum ini sebagai awal dari perubahan menuju kebaikan, sebagaimana hadist nabi yang menganjurkan kita agar senantiasa berlomba- lomba dalam kebaikan. Dan yang terpenting adalah kita harus bisa menjadi insan yang lebih baik dari srbelumnya, jika semakin bertambah buruk maka bersiaplah menjadi orang yang dilaknat Allah. Astagfirullahal’adzim

 

Oleh : Ipung Juniyanti (PSIG 16)

Editor: Maulidini Fatimah Azzahra (PSIG 16)

Leave a comment

Your email address will not be published.

X