qurban
qurban
qurban

Resume Kajian di Dusun Wuni bersama Ustadz Syafi’I Maskur

“Berqurban Bukan Hanya Fisik tapi juga Jiwa”

Sejarah berqurban dalam islam sudah terjadi sejak zaman Nabi Adam as, ketika kedua putranya habil dan qabil diperintahkan untuk mempersembahkan qurban. Hasil dari qurban yang mereka persembahkan, hanya habil yang diterima qurbannya, sebab habil memberikan yang terbaik dan qabil hanya memberikan seadanya saja (bukan yang terbaik). Namun bukan dari syariat ini yang kita laksanakan saat ini.

Selain itu kisah Nabi Ibrahim yang berkali-kali bermimpi menyembelih anaknya yakni Ismail as. Beliau as menceritakan perihal mimpinya kepada ismail as, dan disambut oleh ismail bahwa beliau harus melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Ketika hendak menyembelih Ismail as, Jibril mengganti Ismail dengan domba. Dan disembelih lah domba tersebut. Pelaksanaan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as merupakan ujian ketaatan Nabi Ibrahim terhadap Allah swt. Dan dari syariat ini pelaksanaan qurban yang kita laksanakan saat ini.

Berqurban sebenarnya bukan hanya secara fisik saja tetapi secara jiwa juga. Bukan secara fisik kambing/domba/sapi disembelih saja, tetapi juga mengurbankan sifat-sifat kehewanan yang ada dalam hewan tersebut. Sebab dalam diri manusia ada sifat kehewanan juga. Kambing memiliki sifat, seperti

  1. Tidak mau berbagi atau rakus. Ketika ada rumput ia tidak memanggil kambing-kambing lainnya untuk makan bersama-sama dengan mereka tetapi ia makan sendiri. Dengan berqurban ini kita diharapkan dapat menghilangkan sifat rakus ini dan memunculkan sifat mudah berbagi terhadap sesama.
  2. Tidak tahu halal dan haram. Kambing ketika makan tidak membedakan mana yang halal dan mana yang haram, ada rumput atau tumbuhan dihadapannya itu dia makan. Dengan berqurban kita diharpakan mampu menghilangkan sifat kehewanan ini dan berusaha mencari yang halal untuk diri kita dan menjauhi yang haram.
  3. Tidak tahu malu. Kambing tidak pernah malu tidak menggunakan pakaian. Dengan berqurban ini kita diharapkan dapat menumbuhkan sifat malu dalam diri kita. Sebab malu merupakan bagian dari iman.

 

 

Leave a comment

Your email address will not be published.

X