Islam mengajarkan umat manusia untuk senantiasa beryukur atas nikmat yang diberikan Allah. Begitu banyak nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita, namun apakah kita sudah bersyukur atas semua nikmat itu hari ini? Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur. Aamiin

Dan inilah dia sayyidul anbiya, pemimpin para Nabi, Nabi akhir zaman, Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, tidak luput dari syukur walaupun telah dijamin baginya surga. Diceritakan oleh Ibunda ‘Aisyah Radhiallahu’anha,

كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ، إذا صلَّى ، قام حتى تفطَّر رجلاه . قالت عائشةُ : يا رسولَ اللهِ ! أتصنعُ هذا ، وقد غُفِر لك ما تقدَّم من ذنبك وما تأخَّرَ ؟ فقال ” يا عائشةُ ! أفلا أكونُ عبدًا شكورًا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).

Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk surga senantiasa bersyukur atas nikmat Allah. Tetapi bagaimana kondisi kita, Apakah masih pantas kita untuk melalaikan rasa syukur kepada Allah ?

Ketahuilah bahwa syukur merupakan salah satu sifat dari sifat-sifat Allah yang husna. Yaitu Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya, tanpa luput satu orang pun dan tanpa terlewat satu amalan pun.  Sehingga mrarilah kita senantiasa menjadi Hamba Allah yang selalu bersyukur atas banyak nikmat yang kita terima.
Sumber: https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html

Ditulis oleh : Nurul Qomariyah

Leave a comment

Your email address will not be published.

X